Pentingnya Upsize Sepatu Running

Sebagai race kategori marathon pertama, dari Borobudur Marathon kemarin saya punya banyak banget lessons learned. Lengkap dari tentang pre, during sampai after race (yang jarang banget orang bahas).

Namun kali ini saya cuma mau bahas salah satu pelajarannya yaitu upsize sepatu adalah hal mutlak untuk lari jarak jauh!

Lecet (Blister) di Kelingking

Lari marathon itu jaraknya 42.195 kilometer dan itu jauh lho ya. Jauh banget. Saya berhasil finish dengan catatan waktu 5 jam dan durasi ini tentu bukanlah singkat. Sedangkan lecet di kelingking ini sudah saya rasakan sejak di kilometer 16-an.

Blister di jari kelingking

Sehingga sampai garis finish, kondisi kulitnya sudah mengelupas total dan kondisinya ‘trauma’ hingga berhari-hari. Trauma yang saya maksud; posisi jari kelingking saya masih selalu berada di bawah jari manis, sehingga bahkan jalan kaki dalam kondisi tanpa alas sepatu pun, selalu menyebabkan gesekan yang akhirnya lecet.

Hal ini terjadi hingga beberapa hari setelah race, yah sampai tulisan ini dibuat, kondisi jari saya masih belum pulih seutuhnya dan masih tidak nyaman saat lari.

Ukuran Kaki akan Membesar

Ini fakta. Kalau sudah rutin lari, beberapa bulan kemudian, kebanyakan bahkan hampir tidak ada orang yang saya tau bahwa ukuran kakinya tidak membesar atau melebar. Kemudian, kaki pun ikut membesar di kondisi selama lari.

Keduanya terjadi pada saya. Saya menggunakan Superblast 2 size EUR 42 (26.5cm), awal pembelian rasanya masih true size, walau tak banyak sisa ruang. Namun sekarang rasanya udah nge-fit banget. Apalagi saya menggunakan custom insole (high arch) untuk preventif pttd.

Upsize Sepatu

Yah, maka pelajarannya. Upsize sepatu itu penting.

Upsize 1 cm ke 27.5 cm

Kita bahas sepatu ini di postingan lainnya. Hehe.