Windows 10 Tidak Perlu Antivirus
fathurhoho

Windows 10 Tidak Perlu Antivirus

Published by:
Sejak melakukan peningkatan sistem operasi dari Windows 7, ke Windows 8, dan sekarang Windows 10, Microsoft telah melakukan penyempurnaan terhadap Sistem Operasi andalannya ini, salah satunya adalah dari segi keamanan, yakni antivirus.

Tapi, justru microsoft mengklaim bahwa Windows 10 tidak memerlukan antivirus, karena mereka sudah menyertakan Windows Defender yang terpasang built in di Windows 10. Pengguna cukup mengaktifkan fitur ini dari Local Group Policy Editor.

Windows Defender

Menggunakan Windows Defender di Windows 7

“Bagaimana jika saya masih menggunakan Windows 7?”
  1. Windows defender ini terinstall secara built in di Windows terbaru seperti Windows 10, Windows 8.1, Windows RT 8.1, Windows 8, dan Windows RT.
  2. Jika ingin menggunakan Windows Defender di Windows 7, kamu dapat menggunakan Microsoft Security Essentials (MSE).
    Fungsinya sama dengan Windows Defender, namun Microsoft mengeluarkan MSE ini untuk windows versi lama. 

#1 Real Time Protection

Dengan mode real time, Windows Defender akan selalu aktif dan berjalan di background. Saya lebih memilih menggunakan mode real time karena aplikasi ini akan secara otomatis memberi pemberitahuan jika terdeteksi program-program yang mencurigakan.

Waktu yang dibutuhkan untuk mendekteksi virus juga cukup cepat, bahkan tidak menimbulkan efek lelet sedikitpun terhadap kecepatan laptop.

Disamping itu mode protection ini juga bisa disesuaikan:
  1. Real-Time: always on, mencegah file-file jahat berbuat sesukanya tanpa izin pengguna.
  2. Manual Scan: kamu harus menekan tombol “Scan Now” baru Windows Defender akan memulai mendeteksi file jahat.
  3. Automatic: terjadwal, kamu bisa menentukan schedule tanggal dan waktu kapan Windows Defender akan melakukan scanning.

#2 Dapat disesuaikan

Jika kamu memiliki sebuah file yang menurut kamu tidak berbahaya, namun Windows Defender menganggapnya sebagai virus, kamu bisa membuat pengecualian.

Kamu juga bisa menentukan drive mana yang termasuk ke area scan dan drive mana yang tidak, demi menjaga agar data-data yang kamu miliki tidak hilang dilahap antivirus ini.

Artinya, Windows Defender cukup ganas mendeteksi file-file mencurigakan, tapi konfigurasinya bisa kita sesuaikan.

#3 Konsumen Driven

Satu lagi fitur hebat dari Windows Defender adalah Microsoft Active Protection Service (MAPS). Jika kamu menemukan file berbahaya, namun Windows Defender tidak mengenalinya sebagai virus, kamu dapat melaporkan ini ke Microsoft.

Artinya Microsoft menerima partisipasi pengguna demi melengkapi definisi-definisi virus di Windows Defender. Secara default, fitur ini dalam keadaan nonaktif. Kamu bisa mengaktifkan fitur ini jika ingin berpartisipasi.

Apakah Windows Defender Cukup Melindungi Laptop?

Untuk penggunaan sehari-hari, Windows Defender cukup bagus untuk menjaga laptop agar tetap aman dari gangguan virus. Jika kamu memiliki banyak file-file yang sangat kamu jaga dan menginginkan full protection. Kamu bisa menggunakan Antivirus berbayar seperti Kaspersky.

Menurut saya kaspersky masih merupakan antivirus terbaik sampai saat ini, kemampuan proteksi sampai dengan antarmukanya. Antivirus ini menyediakan proteksi penuh untuk segala kebutuhan. Saya lebih sering menggunakan browser ketika menggunakan laptop, artinya laptop saya selalu dalam ancaman malware dan aplikasi exploit.

Windows Defender saja tidak cukup karena terkadang browser saya suka ngaco, plugin-pluginnya jadi aneh, dan homepage nya malah berubah ke search engine asing. Disini saya menambahkan Malwarebytes Anti-Malware untuk mencegah hal tersebut.

!! Banyak orang yang salah paham tentang antivirus

Sesuai dengan namanya, antivirus ini hanya berfungsi untuk mencegah virus, bukan memperbaiki file yang sudah terinfeksi virus. Sejauh ini saya tidak menemukan aplikasi yang dapat memperbaiki file yang rusak karena virus.

Virus seringkali menyerang file-file sensitif yang berada di C:\Windows sehingga saya harus me-repair nya secara manual.

Yang terpenting dari pencegahan virus bukanlah tentang antivirus apa yang kamu gunakan, namun bagaimana kehati-hatian kamu dalam menggunakan laptop, contohnya saja ketika mendownload dan menginstall program.

Ketika pengguna sedang mencari aplikasi di internet, seringkali mereka tidak bisa membedakan tombol “Download” mana yang benar. Sehingga yang terjadi malah mereka salah mendownload file dan justru menginstall program-program asing yang justru mengganggu kinerja browser dan laptop itu sendiri.

2 comments:

Berkomentarlah dengan bijak